Bisnis kamu stagnan, atau tidak ada pembeli ataupun interaksi dengan konsumen di sosial media? Kalau iya, kamu butuh banget untuk membuat Social Media Campaign.
Sebelum masuk ke tujuannya, jadi pengertian Social Media Campaign merupakan kegiatan pemasaran yang terarah, tergantung arahnya mau kemana, ntah mengarah untuk meningkatkan penjualan, interaksi atau bahkan hanya sekedar awareness.
Diibaratkan Campaign itu sebuah mobil yang ingin sampai ke Jakarta, maka yang harus dilakukan adalah mengisi bensin dan menyewa supir.
Sama juga seperti pemasaran di media sosial, sebagai contoh kita punya Campaign A dan Campaign B. Campaign A memiliki tujuan untuk meningkatkan awareness, maka untuk mencapai tujuan tersebut harus membuat konten-konten yang bertujuan meningkatkan awareness pula.
Konten awareness seperti apa? Jadi sebagai contoh kamu membuat konten informasi mengenai produk, brand, dan lain sebagainya.
Sedangkan Campaign B memiliki tujuan yang berbeda yaitu meningkatkan interaksi dengan followers, ya berarti konten yang dibuat berupa kuis, tebak gambar, tebak produk, dan lain sebagainya.
Dengan tujuan agar followers bisa berinteraksi berupa komentar, likes, dan DM (Direct Message).
Mungkin itu sedikit gambaran tentang Social Media Campaign.
Macam-macam Social Media Campaign dan Tujuannya
Setiap campaign yang dibuat di social media memiliki tujuan yang berbeda, ada yang fokus kepada awareness, interaction, dan conversion.
Awareness Campaign
Dengan adanya awareness campaign, konsumen dapat dengan mudah menemukan dan mempelajari produk serta brand melalui konten-konten di sosial media.
Konten-konten yang bisa dibuat meliputi dari informasi produk, brand message, kelebihan dan keuntungan memakai produk, edukasi tentang pemakaian produk, informasi segmentasi produk kepada setiap pengguna produk.
Selain itu, konsumen menyadari bahwa ada brand yang nggak kalah bagus di tengah brand-brand besar.
Contohnya seperti produk-produk kecantikan, yang awalnya diisi dengan brand-brand besar seperti L’oreal, Tresseme, Maybelline, Nivea, dan Pantene sekarang ada brand lokal yang nggak kalah bagus seperti Scarlett, Wardah, Somethinc, dan lain sebagainya.
Itu semua bisa dilakukan di sosial media dengan budget marketing yang bisa tergolong kecil dibandingkan memasarkan di TV.
Mungkin kamu bisa memberikan tagar atau hashtag untuk memberi nama campaign-nya.
Contoh tagar untuk awareness campaign, #SelaluAdaUntukKamu, yang mengartikan bahwa brand akan selalu memberikan dan membuat produk-produk yang cocok untuk kamu.
Interaction Campaign
Dengan adanya interaction campaign dapat mendekatkan kita dengan konsumen, apa yang diinginkan, keluhan apa saja yang dialami dengan melalui media komentar dan DM di sosial media.
Tidak hanya saling mendekatkan, sebagai pebisnis juga bisa mendapatkan ide konten dan ide untuk produk selanjutnya hanya dengan cara berinteraksi dengan para konsumen atau followers.
Contoh tagar atau hashtag untuk Interaction Campaign, #TemaniKeseharianMu, yang mengartikan bahwa brand memberikan konten-konten interactive di media sosial dan produknya bisa menemani keseharian kamu.
Conversion Campaign
Dengan adanya sales campaign, kita bisa dengan mudah mendapatkan penjualan dan leads dengan budget yang lumayan rendah dengan menggunakan media sosial.
Umumnya para brand ketika ingin mengajak konsumen membeli produknya menggunakan iklan yang lumayan mahal harganya, seperti melakukan siaran iklan di media TV, radio, dan billboard.
Sekarang jaman serba mudah, kita bisa membuat konten promo tanggal cantik, hari istimewa, dan lain sebagainya di sosial media agar memudahkan kita untuk mendapatkan penjualan, jika ingin maksimal bisa menggunakan iklan di media sosial dengan harga yang tergolong lebih murah di banding iklan konvensional.
Tidak hanya penjualan loh, tetapi kamu bisa mendapatkan leads dari campaign ini, Apa itu leads? Kamu bisa baca lebih lengkapnya di sini ya: Mengenal Pentingnya Leads Marketing: Gunakan Cara Ini Agar Penjualan Meningkat!
Contoh tagar atau hashtag untuk Conversion Campaign, #NyamanGakHarusMahal, dengan pesan bahwa produk-produk yang ditawarkan tergolong murah dan produknya worth it.
Mungkin itu saja 3 campaign yang bisa kamu gunakan, tapi apakah harus dipisah menjadi 3? Dan kalau upload konten- konten di sosial media harus ada 3 hashtag supaya menjadi pembeda? Ngga harus kok.
Kamu bisa pakai 1 hashtag misalnya untuk semua kategori konten, ntah itu awareness, interaction, dan sales. Tapi jangan lupa untuk mengganti campaign-nya ya, campaign itu ibaratnya sebagai gimmick saja, kalau gimmick-nya sudah nggak laku ya berarti harus diganti.
Contoh Campaign yang Sukses Membawa Brand Dikenal Masyarakat
Kamu pasti pernah makan mie instan, kalau nggak Indomie ya Mie Sedap, mungkin itu yang paling banyak dibeli di toko-toko ritel.
Kita bahas Indomie, siapa yang nggak kenal dengan tagline “Indomie Seleraku”? Apalagi anak tahun 2000an, kalau ada yang nggak tahu, aku kasih indomie 3 pcs.
Yap, tagline legendaris ini dikenal sampai sekarang hingga didengar saat ini dengan nada-nada yang melekat ke telinga kalau mengingatnya.
Bukan hanya sebuah nada jingle atau nyanyian, tetapi tagline ini memiliki arti yang cukup dalam dan bisa dirasakan oleh masyarakat Indonesia yang berbeda ras, suku, dan agama.
campaign “Indomie Seleraku” memiliki pesan untuk memperkenalkan berbagai cita rasa makanan dari sabang sampai merauke, dengan cara membuat varian-varian rasa yang khas dan inovatif.
Aku rasa campaign ini lebih mengacu kepada awareness, kenapa? Karena Indomie dengan tagline-nya bertujuan untuk mengenalkan varian-varian produknya yang memiliki rasa makanan khas di setiap daerah yang ada di Indonesia.
Contohnya, seperti rasa Soto Madura, Mie Goreng Aceh, Rendang, Ayam Pop, Cabe Ijo, dan rasa makanan daerah lainnya.
Apakah campaign ini bisa masuk ke media sosial? Yes, sangat bisa, bagaimana cara kita mengelolanya saja. Ntah itu jingle-nya bisa diputar di setiap kontennya, hingga terngiang-ngiang nadanya kalau lihat bungkus Indomie.
Semua campaign harusnya bisa masuk ke media sosial, bagaimana caranya kita beradaptasi dan berinovasi saja kok, kecuali yang berbau SARA dan rasis ya, karena kemungkinan yang akan terjadi akun kamu bisa di-take down.
Kesimpulan
Jadi apakah penting social media campaign, menurutku penting sih, dilain sisi kita bisa dengan mudah me-manage konten, juga bisa fokus untuk mencapai tujuan, ntah itu meningkatkan conversion, awareness, atau interaction.
Perlu diingat bahwa campaign tidak akan selalu eksis, ada kalanya kamu harus mengganti campaign yang baru supaya followers media sosial kamu tidak bosan dengan campaign-nya.
Mungkin itu saja yang bisa aku berikan tentang social media campaign, selanjutnya aku akan membahas social media campaign produk lokal yang berhasil.
Jika ada masukan atau kritikan bisa tinggalkan di kolom komentar ya agar artikelnya selalu update, terimakasih, semoga bermanfaat.